Maxbet268 - Pada Sabtu lalu, sebuah pesan Telegram muncul di ponsel Heejin dari orang yang tidak dia kenal.
“Foto-foto dan informasi pribadi Anda sudah bocor. Ayo kita bicarakan,” bunyi pesan itu.
Ketika mahasiswa tersebut membuka pesan itu, dia menerima foto dirinya yang diambil saat masih sekolah beberapa tahun yang lalu.
Lalu ada satu foto lagi, yang sebenarnya adalah foto yang sama. Tetapi yang satu ini eksplisit secara seksual dan palsu.
Heejin, bukan nama sebenarnya, merasa ketakutan. Dia tidak merespons pesan itu, tapi gambar-gambar tersebut terus berdatangan.
Di dalam foto-foto itu, wajahnya ditempelkan pada tubuh yang sedang melakukan hubungan seks menggunakan teknologi deepfake yang canggih.
Deepfake semacam ini, yang menggabungkan wajah orang sungguhan dengan tubuh palsu yang eksplisit secara seksual, semakin banyak dibuat menggunakan kecerdasan buatan.
Belum bisa dipastikan berapa banyak orang yang menjadi korban, namun banyak di antaranya diyakini berusia di bawah 16 tahun. Sebagian besar terduga pelakunya adalah remaja.
Heejin mengaku mengalami kecemasan parah ketika mengetahui skala krisis dari kasus ini. Dia khawatir berapa banyak orang yang mungkin telah melihat foto deepfake-nya.
Siapa korban-korban incaran sekstorsi?
Pakar digital forensik, Ruby Alamsyah, melihat pelaku kejahatan sekstorsi mengincar korban-korban - baik perempuan maupun laki-laki - yang menampilkan kerentanan mereka di media sosial .
“Kenapa pelaku itu tahu? Biasanya orang Indonesia itu terlalu narsis . Sedikit-sedikit ada masalah di-expose di medsos, pelaku itu memantau hal begitu,” kata Ruby.
Ruby mengaku pernah mendamping korban-korban sekstorsi yang diperas dari Rp700 juta hingga Rp7 miliar.
Dari pengalamannya itu, dia mengatakan kecenderungan para korban yang diincar adalah mereka yang kesepian dan sedang dalam masalah. “Mereka ini yang gampang terpancing,” tambahnya.
Setelah mendapatkan incaran, pelaku akan melancarkan tipu muslihatnya sesuai dengan profil korban.
“Kalau korban punya uang maka akan diperas, kalau korban tidak punya uang maka diminta konten seks yang mereka jual dengan mahal di dark web,” katanya.
Untuk meyakinkan korban, pelaku akan memberikan kenyamanan, ketenangan, rasa cinta dan percaya.
“Setelah itu, next stepnya pasti video sex call. Kenapa video sex call itu menjadi SOP? Karena ini bahan untuk pemerasan nantinya,” kata Ruby .